Kamis, 30 Juli 2015

Mudik Lebaran ..

Jauh-jauh hari tiket pesawat terbang Lombok - Jakarta sudah ditangan. Dengan harga 700 ribu an, dan pelayanan "full service", saya kira harga tersebut sudah cukup murah. Jadwal penerbangan pukul 14.45, sehingga waktu check-in di Bandara Lombok sekitar pukul 12.30 WITA . Ya..lumayanlah, pagi-pagi bisa melakukan shalat Id, dan bisa bersilaturahmi dulu dengan keluarga. 

Jarak Mataram-Bandara Internasional Lombok sekitar 30 km. Butuh waktu sekitar 1 jam. Jadi kalau cek-in jam 12 maka jam 11 siang sudah harus berangkat. Jalanan cukup sepi, karena memang bertepatan dengan hari raya, jalan-jalan protokol selalu sepi. Dengan pemikiran ini, seharusnya perjalanan bisa lancar tidak ada hambatan. Taksi pun ditelepon untuk pemesanan. Dan ternyata, armada taksi yang tersedia tidak ada. Karena semua supir rata-rata berlebaran. It's ok ... coba cari taksi aja yang mangkal, siapa tau aja ada. Dan ternyata sepi.. !! 

Tampaknya harus mencari akal, alternatif lain pengangkutan menuju Bandara. Seluruh angkutan kota di Kota Mataram pada libur, menambah sulit juga mencari alternatif tersebut. Akhirnya, sekedar iseng aja, ditelepon armada taksi yang tadi, sekedar ingin mengetahui, apakah ada armadanya yang keluar?? Dan ternyata jawabannya positif. Ada armada yang keluar, dan akan segera menjemput ke alamat saya. (Yesss..!!)

Sepanjang perjalanan memang tampak banyak warga yang butuh taksi, karena sering ditemukan warga yang melambaikan tangan ke taksi kami. Ya..cukup beruntung juga saya. Tepat jam 12.00 WITA tibalah di Bandara Internasional Lombok. Papan pengumuman, sudah mempersilahkan pesawat tujuan saya untuk masuk dan segera check -in. Daripada menunggu diluar panas, lebih baik menunggu di dalam. 

Pas check-in diminta KTP oleh petugas, ...dan ini kembali menjadi horor. Istri saya ternyata lupa bawa KTP. Langsung saja segera menelpon rumah untuk membawakan KTP yang tertinggal. Dan beruntungnya ada. Beruntungnya, waktu boarding masih lama, dengan perhitungan (yang mudah-mudahan) tidak meleset, bisa terkejar.

Harap-harap cemas menunggu KTP
Pukul 13.45 WITA akhirnya yang ditunggu juga datang. Lega juga akhirnya. Memang kartu identitas sangat penting jika menggunakan transportasi pesawat terbang. Eh..tidak hanya pesawat terbang aja, kapal laut, dan kereta api harus juga mencantumkan nomor identitas kependudukan juga.

Tidak lama terdengar pengumuman, bahwa para calon penumpang pesawat Batik Air agar segera masuk ke pesawat. Wah..lumayan cepat juga, karena waktu menunjukkan pukul 14.05, sedangkan jadwal keberangkatan pesawat 14.45 WITA. Biasanya, boarding sekitar 15 menit sebelum keberangkatan, ini malah lebih dari 40 menit sebelum keberangkatan.

Kembali keberuntungan bahwa kartu identitas sudah dipegang, membuat hati tetap tenang. Entah bagaimana penumpang yang lain, yang masih check-in. Sepertinya memang pesawatnya harus menunggu penumpang-penumpang tersebut, karena jadwal boarding yang terlalu awal. 

Didalam kabin pesawat
Berjalan menyusuri lorong Garbarata, kanan kiri tampak lengang. Sampai pada akhirnya berhenti didepan pintu pesawat untuk antri masuk. Ini merupakan pertama kalinya, menggunakan maskapai penerbangan Batik Air. Batik Air merupakan anak perusahaan dari Lion Air. Jika Lion Air  segmen pemasarannya adalah penerbangan murah. Maka Batik Air kebalikkannya. Layanan Batik Air, seperti maskapai kebanggaan Indonesia, yaitu Garuda Indonesia. Lebih mahal dibanding Lion Air tapi diharapkan tidak lebih mahal dari Garuda.

Pesawat jenis Boeing 737-900 ER, merupakan pesawat baru buatan Boeing, Amerika. Ini juga terlihat dari kabinnya yang masih kinyis-kinyis. Dan ternyata, isi penumpangnya tidak terlalu penuh. Bahkan sampai setengahnya pun tidak. Hmmm.. mungkin karena terlalu mahal atau promosinya kurang. Tapi biarlah, saya nikmati aja, enak bisa pindah-pindah tempat duduk. 

Menikmati kosongnya pesawat


Jum'at, 17 Juli 2015


Senin, 13 Juli 2015

Checklist Ramadhan

Bulan Ramadhan telah memasuki hari ke 25, yang artinya sebentar lagi bulan yang penuh berkah ini akan berakhir. Sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam Al-Qur'an adalah, Puasa itu menjadikan umat Islam menjadi beriman dan bertakwa. Lalu, sudahkah tujuan-tujuan itu tercapai ?? Ataukah kita hanya sekedar menunaikan kewajibannya saja, sambil menghitung-hitung pahala yang telah kita dapat.

Lalu apa standarnya jika tujuan beriman dan bertakwa itu berhasil ?? Sehingga puasa yang sudah kita jalani sebagai umat Muslim itu sukses. Saya mengutip pendapat dari seorang netizen yang bernama Hasanudin Abdurahman. Terdapat checklist-checklist, atau daftar-daftar yang bisa dijadikan, puasa yang kita jalani sukses, dan tentu saja, bisa mengubah pola pikir dan budaya kita sebagai muslim yang bersahaja 'rahmatan lil alamin. 

1. Puasa itu Latihan Disiplin  

Ketika mata sedang beristirahat dengan tenangnya, harus selalu siap untuk bangun sahur sesuai waktunya. Kemudian segera berbuka juga sesuai dengan waktunya. Pembiasaan tersebut akan mengubah irama hidup kita. Pertama kali akan terasa berat, tapi ketika sudah melewati masa satu minggu, maka akan terbiasa. Ketika azan subuh berkumandang, hentikan segala makan dan minum, sampai kembali lagi ketika azan magrib. Ketika prosesnya berpuasa, siapa yang mengawasi ?? Tidak ada yang akan mengawasi. Hanya kita sendiri dan Allah SWT yang tahu. Berlatih bahwa seluruh kegiatan kita agar baik dan tertib, tidak perlu ada pengawasan. Semata-mata berdasarkan hati nurani dan niat berpuasa. Jika puasanya berhasil, maka paham akan disiplin waktu dan ketertiban

2. Puasa itu Latihan Jujur

Tak ada yang membedakan antara orang puasa dan tidak puasa. Yang menjalankan puasa, bisa melakukan makan dengan sembunyi-sembunyi. Apapun yang dilarang ketika puasa, bisa dilakukan tanpa ada seorangpun yang tahu. Tapi jika niat sudah membatu, maka tak akan ada penyelewengan pada ibadah puasa. Jika puasa berhasil, maka akan menjadi orang jujur 

3. Puasa itu Latihan Sabar

Begitu banyak godaan yang bisa membatalkan pahala puasa. Amarah akan menggelegak ketika kondisi badan dalam keadaan lapar. Tapi sabar adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup bersosialisasi. Menghilangkan ego, demi kepentingan bersama. 

4. Puasa itu Latihan Menjaga Lisan

Diera keterbukaan ini,semua orang bebas mencurahkan segala macam pendapat. Dari yang berbentuk sindiran halus, sampai pada cacian dan makian. Bertopeng dengan kata "kritis" tetap akan melukai hati seseorang, menjauhkan dari silaturahmi. Maka jika pandai menjaga lisan pada bulan Ramadhan, maka Puasanya sukses.

Selain itu, ada kewajiban lain, yang juga berfungsi menentramkan hati, membersihkan harta yang telah didapat, yaitu Zakat Fitrah. Simbol dari kepedulian kepada sesama, bahwa kebahagian sepatutnya menjadi milik bersama, terutama bagi seluruh umat Muslim.

Jadi sejauh mana kesuksesan anda berpuasa ??

Jumat, 10 Juli 2015

Wall-E dan Pelajaran Kehidupan

Wall-E merupakan film animasi buatan PIXAR, yang disutradarai Andrew Stanton. Film buatan tahun 2008 ini memberikan tema yang cukup menarik dan menyentuh. Dengan menganalogikan sebuah robot, tetapi tujuan utamanya adalah kepada manusia. 

Berlatar belakang bumi di masa depan, benar-benar di masa depan. Saat itu bumi dalam kondisi sangat buruk. Masalah sampah, menjadi hal yang sangat pelik. Ketika semua manusia sudah tidak peduli lagi dengan pengolahan sampah.Hingga pada akhirnya, manusia memilih meninggalkan bumi dengan pesawat super besar bertenaga nuklir, untuk mencai "bumi" baru yang layak ditempati.

700 tahun kemudian, adalah Wall-E, seorang robot kecil usang bertenaga matahari. Di program untuk mengelola sampah di bumi. Sampah-sampah tersebut di "press" membentuk kotak, kemudian disusun sedemikian rupa secara teratur. Saking banyaknya, sampah tersebut membentuk gedung pencakar langit. Semua dia lakukan sendiri. Hanya seorang kecoa kecil yang selalu menemani/

Pada suatu waktu, Wall-E menemukan sebuah benih, yang tumbuh pada sebuah kaleng. Hal ini menjadi menarik baginya. Dipindahkan benih itu kedalam sepatu bekas kemudian diberi tanah sedikit, agar benih itu tetap hidup. Eve, adalah sebuah robot yang sangat modern. Yang diutus untuk mencari, sumber kehidupan baru. 

Wall-E dan Eve bertemu, di bumi. Wall-E sangat kagum dengan Eve. Karena selama inipun dia di bumi hidup sendiri. Dan, Wall-E merasa jatuh cinta pada Eve ( walaupun seorang robot). Pada bagian selanjutnya adalah, Eve menemukan benih yang disimpan Wall-E, dan ini merupakan suatu tanda kehidupan.

Setting berikutnya adalah di pesawat luar angkasa. Pesawat inilah berisi manusia-manusia yang awalnya tinggal di bumi. Di gambarkan bahwa, manusia di pesawat itu sangatlah gemuk. Seluruh kendali kehidupan hanya berada ditangan dan kursi yang dapat berpindah ke sana kemari. Semua serba otomatis. Saking gemuknya, bahkan untuk berdiripun tidak sanggup. Layaknya seorang bayi yang baru berjalan. Hidupnya hanya sebatas makan dan minum saja.

Film ini sangat bagus. Secara pribadi, saya beri rating 4,5/5. Walaupun minim dialog, tapi dengan melihat aktivitas dan gerakan-gerakan robot kecil ini, kita akan mengerti. Di beberapa bagian kita akan menemukan kelucuan-kelucuan karena keluguan Wall-E. Tapi inilah menariknya. Penonton akan terhanyut. Karena minim dialog, seakan-akan maka kitalah yang menonton ikut terbawa "ingin" mengungkapkan perasaan.

Pelajaran kehidupan setelah menonton ini adalah :
  1. Bagaimanapun seorang individu, tak mampu untuk hidup sendiri. Butuh individu lain agar bisa berbagi segala rasa.
  2. Mencapai sesuatu memang banyak pengorbanan, tidak hanya cinta, tapi hal lain pun demikian. Dibarengi dengan kesungguhan dan ketulusan maka segala pengorbanan, pada akhirnya akan terasa indah.
  3. Jadilah manusia yang aktif dan peduli lingkungan. Teknologi modern bukanlah suatu alasan untuk manusia menjadi berhenti bergerak dan beraktivitas. Teknologi hanya mempermudah saja. Meningkatkan produksi. Tapi tidak untuk membuat manusia lemah dan manja. Seperti yang tergambar pada film tersebut.
Beginilah manusia. Kitalah yang menciptakan robot, tapi justru malah sebuah robot yang mengajari kita. Itulah kesan akhir setelah menonton film ini.