Jumat, 10 Juli 2015

Wall-E dan Pelajaran Kehidupan

Wall-E merupakan film animasi buatan PIXAR, yang disutradarai Andrew Stanton. Film buatan tahun 2008 ini memberikan tema yang cukup menarik dan menyentuh. Dengan menganalogikan sebuah robot, tetapi tujuan utamanya adalah kepada manusia. 

Berlatar belakang bumi di masa depan, benar-benar di masa depan. Saat itu bumi dalam kondisi sangat buruk. Masalah sampah, menjadi hal yang sangat pelik. Ketika semua manusia sudah tidak peduli lagi dengan pengolahan sampah.Hingga pada akhirnya, manusia memilih meninggalkan bumi dengan pesawat super besar bertenaga nuklir, untuk mencai "bumi" baru yang layak ditempati.

700 tahun kemudian, adalah Wall-E, seorang robot kecil usang bertenaga matahari. Di program untuk mengelola sampah di bumi. Sampah-sampah tersebut di "press" membentuk kotak, kemudian disusun sedemikian rupa secara teratur. Saking banyaknya, sampah tersebut membentuk gedung pencakar langit. Semua dia lakukan sendiri. Hanya seorang kecoa kecil yang selalu menemani/

Pada suatu waktu, Wall-E menemukan sebuah benih, yang tumbuh pada sebuah kaleng. Hal ini menjadi menarik baginya. Dipindahkan benih itu kedalam sepatu bekas kemudian diberi tanah sedikit, agar benih itu tetap hidup. Eve, adalah sebuah robot yang sangat modern. Yang diutus untuk mencari, sumber kehidupan baru. 

Wall-E dan Eve bertemu, di bumi. Wall-E sangat kagum dengan Eve. Karena selama inipun dia di bumi hidup sendiri. Dan, Wall-E merasa jatuh cinta pada Eve ( walaupun seorang robot). Pada bagian selanjutnya adalah, Eve menemukan benih yang disimpan Wall-E, dan ini merupakan suatu tanda kehidupan.

Setting berikutnya adalah di pesawat luar angkasa. Pesawat inilah berisi manusia-manusia yang awalnya tinggal di bumi. Di gambarkan bahwa, manusia di pesawat itu sangatlah gemuk. Seluruh kendali kehidupan hanya berada ditangan dan kursi yang dapat berpindah ke sana kemari. Semua serba otomatis. Saking gemuknya, bahkan untuk berdiripun tidak sanggup. Layaknya seorang bayi yang baru berjalan. Hidupnya hanya sebatas makan dan minum saja.

Film ini sangat bagus. Secara pribadi, saya beri rating 4,5/5. Walaupun minim dialog, tapi dengan melihat aktivitas dan gerakan-gerakan robot kecil ini, kita akan mengerti. Di beberapa bagian kita akan menemukan kelucuan-kelucuan karena keluguan Wall-E. Tapi inilah menariknya. Penonton akan terhanyut. Karena minim dialog, seakan-akan maka kitalah yang menonton ikut terbawa "ingin" mengungkapkan perasaan.

Pelajaran kehidupan setelah menonton ini adalah :
  1. Bagaimanapun seorang individu, tak mampu untuk hidup sendiri. Butuh individu lain agar bisa berbagi segala rasa.
  2. Mencapai sesuatu memang banyak pengorbanan, tidak hanya cinta, tapi hal lain pun demikian. Dibarengi dengan kesungguhan dan ketulusan maka segala pengorbanan, pada akhirnya akan terasa indah.
  3. Jadilah manusia yang aktif dan peduli lingkungan. Teknologi modern bukanlah suatu alasan untuk manusia menjadi berhenti bergerak dan beraktivitas. Teknologi hanya mempermudah saja. Meningkatkan produksi. Tapi tidak untuk membuat manusia lemah dan manja. Seperti yang tergambar pada film tersebut.
Beginilah manusia. Kitalah yang menciptakan robot, tapi justru malah sebuah robot yang mengajari kita. Itulah kesan akhir setelah menonton film ini.



Tidak ada komentar: