Selasa, 03 November 2009

PERJALANAN PULANG (bag. Surabaya - Jakarta)



Perjalanan selanjutnya adalah menggunakan KA Bima yang berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng pukul 17.00 WIB. Pukul 16.50 KA Bima telah datang di Surabaya Gubeng, namun alangkah kecewanya, karena rangkaiannya agak kusam bahkan terkesan tak terawat. KA Bima merupakan KA legendaris, karena merupakan KA Eksekutif pertama yang ada di Indonesia
. Pada masa jayanya dulu KA ini merupakan KA kelas Elite, dengan menggunakan gerbong kompartemen yang dilengkapi dengan tempat tidur. Namun sekarang KA ini kalah bersaing dengan KA Argobromo Anggrek, yang muncul pada tahun akhir tahun 90'an.
Rangkaian terdiri dari 7 gerbong eksekutif, dan saya menempati gerbong ke-4.Tepat pukul 17.00, KA Bima berangkat,dengan stasiun pemberhentian selanjutnya adalah , Mojokerto.

Kereta berjalan cepat, suasana diluarpun sudah mulai gelap. Tapi, istri dan anakku tidak menampakkan kelelahannya, bahkan malah sepertinya menikmati perjalanannya. Dalam gerbong sangat dingin sekali karena hembusan AC yang terus menerus, kalau naik bis mungkin saya sudah mabuk kali.
Sekitar pukul 18.15, KA Bima masuk Mojokerto. Terlihat dari jendela banyak juga calon penumpangnya. Memang sebelumnya, dalam gerbong yang saya tempati masih tidak terlalu banyak bangku yang terisi namun perlahan-lahan bangku-bangku kosong sekarang mulai terisi. Lima menit kemudian KA berangkat menuju Jombang. Berturut-turut perhentian setelah Jombang adalah Kertosono, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta.
Karena kereta ini merupakan kereta malam, pemandangan diluar tak bisa dinikmati. Dan ini membuat bosan. Hawa AC membuat ngantuk dan ingin tidur, sehingga sepanjang perjalanan mata terasa berat. Akibatnya sampai sejauh mana kereta berjalan saya tidak tahu. Sadarnya ketika kereta berhenti di Stasiun Tugu (Yogyakarta), dan jam menunjukkan sekitar pukul 21.45.
Selepas Yogya, saya tertidur kembali, tetapi tidak nyenyak sekali, karena masih sempat sadar saat dimana kereta berhenti. Kutoarjo, Kebumen Kroya, telah terlewati.Terowongan Ijo pun tanpa terasa juga telah terlewati. Kali Serayu yang legendaris pun tidak bisa dinikmati.
Kereta masuk Purwokerto sekitar pukul 1-an, dengan kesadaran yang berkurang. "Nopia,nopia..Lanting,lanting,oleh-olehnya, pak!" teriakan pedagang dari bordes kereta api, karena tidak berani masuk, akhirnya sedikit menyadarkanku. Cukup lama juga kereta berhenti di Purwokerto, mungkin untuk penggantian masinis. Dan biasanya di Purwokerto ini juga KA Bima dari Jakarta juga saling bersilang,tapi saya tidak dapat melihatnya atau mungkin memang sudah bersilang sebelumnya.
Kereta pun berjalan menuju Cirebon yang merupakan perhentian selanjutnya, dan tiba pukul 03.00."Wah udah mau deket Jakarta nih", kataku dalam hati.Tapi, mulai dari sinilah saya bisa tidur nyenyak.
Ketika sampai Cikampek saya terbangun, matahari sudah mulai keliatan, entah pukul berapa, kereta pun berjalan perlahan,memasuki emplasemen stasiun Cikampek namun tidak berhenti.
Saya berpikir, jika setelah Cikampek maka KA akan berjalan lancar karena ini memang KA eksekutif kemudian juga jalur ganda hingga Jakarta. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya,kereta ini banyak tertahan sinyal masuk.Yang akhirnya ketika masuk stasiun Jatinegara sudah pukul 07.00. Ini telat sekali, karena jadwal tiba di stasiun Gambir adalah pukul 06.00.
Tiba di Gambir pukul 07.30, huuffth...benar-benar telat, tapi yang penting sudah masuk Jakarta. Berjalan dengan agak lemas karena tidur yang kurang kemudian masih berpikir naik angkutan apalagi selanjutnya. Barang bawaan yang besar-besar, macet di jalan, jadi pertimbangan kayaknya gak mungkin naik bis. Pas keluar, banyak yang menawarkan jasa layanan antar hingga rumah, tanpa banyak basa basi akhirnya kupilih salah satu, bahkan tanpa tawar menawar,yang penting sampai tujuan.
Pukul 09.00 akhirnya tiba juga di Bonang (Tangerang), hilang semua lelah dan kantuk. Badan sudah lengket sekali karena keringat yang telah mengering. Langkah pertama yaitu mandi dulu, baru bisa tidur istirahat.