Senin, 26 Oktober 2009

PERJALANAN PULANG (bag. Ketapang - Surabaya)

Setelah istirahat semalam di hotel " Manyar" kami bersiap-siap untuk perjalanan menuju Surabaya dengan Mutiara Timur. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB sedangkan jadwal keberangkatan kereta pukul 09.00 WIB, tapi rasanya lebih aman kalo datang lebih awal ke stasiun. Jarak dari hotel ke stasiun Banyuwangi Baru kira-kira 500 m, tapi karena banyak bawa barang akhirnya kami memutuskan untuk memesan taksi. Taksipun datang, tanpa tanya macam-macam kami langsung angkut barang dan masukkan ke taksi. Tak disangka tak dinyana, ketika sampai di stasiun tagihan taksinya adalah 25 ribu..!! Giiillaa, di Mataram aja jaraknya sekitar 10 km aja cuma 20 ribu. Tapi karena sedang tidak emut untuk berdebat yaaa, ..lebih baik bayar aja!
Di stasiun sudah tampak keramaian, jadwal kereta paling pagi adalah Sritanjung,pukul 06.00 sehingga seharusnya tidak seramai ini. Terlihat loket tiket sudah ada antrian, langsung aja ikut antri..
Eh, ternyata setelah diperhatikn dengan seksama ternyata loket tiket yang dibuka adalah untuk KA Pandan Wangi (Banyuwangi-Probolinggo), yaa, akhirnya keluar deh dari antrian. Sambil menunggu mencoba untuk sarapan dulu. Sebenarnya di hotel juga sudah dipersiapkan sarapan, gratis lagi..!!! tapi kayaknya ga tenang kalo belum nyampe stasiun, iseng juga sambil photo-photo sekeliling.Akhirnya pukul 08.00 loket untuk Mutiara Timur dibuka, karena tidak ada antrian,kami merupakan pengantri yang paling pertama. Setelah selesai membeli tiket, maka langsung masuk peron. Situasi masih sepi, kembali saya memainkan kamera.
Pukul 08.30, di jalur 1 KA Mutiara Timur telah disediakan, dengan santai kamipun naik, karena untuk keberangkatannya masih sekitar 15 menit lagi.Keadaan gerbongnya masih kosong melompong, mungkin karena bukan weekend kali..tepat pukul 08.50 keretapun berangkat menuju Surabaya. Tak ada hal yang istimewa, namun karena ini adalah perjalanan pertama kalinya menggunakan kereta selama 2 tahun terakhir ini, maka terasa istimewa. Apalagi, bagi istri saya ini adalah pengalaman pertamanya naik kereta dari Banyuwangi (Ketapang).
Pukul 10.00 kereta masuk stasiun Jember,yang merupakan pusat dari DAOP IX. Banyak yang naik, banyak juga yang turun. Saya melihat untuk gerbong terakhir masih tampak kosong. Perbedaan nyata dibandingkan naik kereta dulu terutama untuk kelas bisnis adalah adanya cleaning service di tiap gerbong, sehingga sepanjang perjalanan gerbong tetap terlihat bersih, toilet pun turut bersih. Bandingkan dengan yang dulu, biarpun kelas bisnis tapi pelayanannya sama dengan kelas ekonomi. Ada tukang sapu tapi tukang sapu recehan.
Di daerah sekitar Rambipuji hingga Klakah banyak terdapat perbaikan, terutama untuk penggantian bantalan beton sehingga memaksa kereta untuk berjalan perlahan. Bahkan tampaknya sisi sebelah kanan dari arah Rambipuji beberapa petak telah diratakan, mungkin untuk pembangunan Double Track.
Pukul 15.30, kereta memasuki stasiun Bangil,seperti kita tau, stasiun Bangil ini merupakan pertemuan dua cabang yang berasal dari Malang dan Banyuwangi. Pukul 15.45 memasuki stasiun Sidoarjo, 15.55 keretapun berhenti di Wonokromo, bersilangan dengan KA Mutiara Selatan yang menuju Bandung. Di jalur 3, juga menuju Surabaya masuk KA Logawa dari arah Mojokerto.
Pukul 16.00 akhirnya kami tiba di Surabaya Gubeng
Sejenak kami beristirahat dulu sambil menunggu perjalanan lanjutan dengan menggunakan KA BIMA pukul 17.00, tampak pula di jalur 2 masuk KA Logawa yang sebelumnya bertemu di stasiun WonokromoSaya menilai Surabaya Gubeng tidak semegah bangunannya,seperti tampak photo diatas, karena WC/Toiletnya sangat bau dan agak kotor. Di Gubeng juga tidak mempunyai ruang tunggu penumpang eksekutif, tidak seperti di stasiun Turi, sehingga pelayanan untuk penumpang eksekutif sedikit kurang nyaman. Untuk saja, kami tidak perlu menunggu lama karena sebentar lagi akan masuk KA Bima di jalur 6 yang tiba pukul 16.45.


Tidak ada komentar: