Rabu, 24 Juni 2015

Penguasa Jalan

"Arrrgghhhh... " Nyaris saja, mobilku menyerempet seorang ibu-ibu yang mengendarai motor. Dengan membonceng seorang anak didepan dan dibelakang, si Ibu tersebut memotong jalur dengan arah lampu sein yang dia nyalakan tanpa menghiraukan apapun kendaraan yang ada dibelakangnya. Tapi untung saja, kecepatan mobil dalam keadaan rendah, sehingga bisa dikendalikan. Akhirnya saya tegur si Ibu tersebut, tapi apa yang terjadi, justru yang melotot malah si Ibu tersebut (Weehh..)

Sebenarnya, perilaku serampangan seperti ini bisa berlaku pada siapapun, tidak perduli dia ibu-ibu, atau anak gadis, bapak-bapak atau pria lajang, wanita atau laki-laki, dan lainnya sehingga tidak memandang gender dan usia apapun. Tapi entah kenapa, setiap keadaan begini, saya selalu mengalaminya dengan ibu-ibu dibandingkan dengan bapak-bapak. Dan ini tidak hanya saya sendiri yang mengalaminya, ternyata beberapa teman lain pun, dalam situasi tertentu, ya juga mengalami hal yang sama dengan saya. Bahkan dalam lingkup yang lebih luas didunia maya, mengakui, memang ibu-ibu yang mengendarai motor, seringkali bertindak ceroboh. 

Apakah ini menjadi suatu pola tertentu ?? Entahlah, tidak ada satupun ahli yang meneliti ini, atau mungkin belum meneliti fenomena ini. Kadang saya pribadi mengambil kesimpulan bahwa ada kemungkinan sebenarnya wanita itu sudah menjadi kodratnya menjadi manusia yang peragu. Karena ketika dikasih jalan, dia malah diam, eh.. pas kita mau jalan, dia juga jalan..(xixixi). Makanya dalam cakupan luas, wanita tidak cocok sebagai pengambil keputusan, (hehe..itu pendapat pribadi). Atau, mungkin, sudah menjadi tanggung jawab laki-laki, yang harus selalu membonceng wanita ....(hahaha)

Disiplin berlalu lintas, di Indonesia menjadi hal yang sering menjadi trendi dikalangan media sosial. Seseorang mampu mendokumentasikan kelalaian lalulintas, kemudian diunggah di media sosial, dengan tujuan untuk memberikan pealajaran kepada netizen yang lainnya, dan tanggapan komentarnya pun pastilah sangat banyak. Tapi lucunya, kadang yang mengunggahpunn lalai dalam menaati peraturan lalulintas.

Disiplin merupakan kata kunci, ketika seseorang mampu mendisplinkan diri, maka ketika berada dimanapun, baik di jalanan ataupun di suatu tempat, maka dengan mudah segala peraturan akan ditaati. Bagaimana membentuk karakter disiplin ?? Tentunya harus dengan pembiasaan-pembiasaan dari hal-hal yang kecil dilakukan sehari-hari. Sulit ? Ya sudah pasti, tapi harus terus dicoba, kalau tidak, apapun peraturan yang dibuat, akan menjadi percuma.


-------------



                  .


Tidak ada komentar: